Anak TK Nur Ihsan Antusias Melaksanakan Manasik Haji Meski Gerimis

IMG_20241015_095155

       Pada tanggal 15 Oktober 2024, anak-anak TK Nur Ihsan Islamic Full Day School melaksanakan kegiatan manasik haji di Asrama Haji, Medan. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembelajaran luar kelas yang bertujuan untuk mengenalkan rukun Islam kelima, yaitu ibadah haji, sejak dini. Meskipun cuaca kurang mendukung dengan adanya gerimis yang turun sejak pagi, hal ini tidak menyurutkan semangat anak-anak. Mereka tetap antusias mengikuti setiap tahapan manasik haji, mulai dari niat ihram, wukuf di Arafah, thawaf di miniatur Ka’bah, hingga sa’i antara bukit Safa dan Marwah. Dengan bimbingan guru-guru yang penuh kesabaran, anak-anak melaksanakan setiap prosesi dengan penuh semangat dan keceriaan.

Berikut adalah runtutan dan makna dari setiap tahapan manasik haji yang dilaksanakan:

  1. Ihram
    Tahap ini dimulai dengan niat untuk melaksanakan ibadah haji. Anak-anak mengenakan pakaian ihram yang sederhana sebagai simbol kesucian dan kesetaraan di hadapan Allah SWT. Mereka juga diajarkan membaca niat haji.
  2. Thawaf
    Thawaf adalah mengelilingi miniatur Ka’bah sebanyak tujuh kali, melambangkan kepatuhan dan ketaatan kepada Allah. Anak-anak berjalan mengitari miniatur Ka’bah dengan penuh semangat.
  3. Sa’i
    Sa’i, yaitu berlari-lari kecil antara miniatur Bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali, dilakukan untuk mengenang perjuangan Hajar, istri Nabi Ibrahim, yang mencari air untuk putranya, Ismail.
  4. Wukuf di Arafah
    Wukuf merupakan puncak dari ibadah haji. Dalam simulasi, anak-anak duduk bersama di tempat yang melambangkan Padang Arafah dan mengangkat tangan berdoa, memohon ampunan kepada Allah.
  5. Lempar Jumrah
    Pada tahap ini, anak-anak melempar batu kecil ke arah miniatur tiang jumrah, yang melambangkan pengusiran setan. Aktivitas ini mengenang kejadian di mana Nabi Ibrahim mengusir godaan setan dengan melempar batu.
  6. Tahalul
    Sebagai tanda selesainya manasik haji, anak-anak berpura-pura mencukur sebagian kecil rambut, simbol dari penyucian diri.

Ms Nining, salah satu guru pendamping, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting bagi anak-anak untuk mengenal ibadah haji secara praktis. “Meskipun hanya simulasi, anak-anak sudah belajar bagaimana tata cara ibadah haji dengan suasana yang menyenangkan. Kami berharap, kelak mereka memiliki keinginan kuat untuk melaksanakan ibadah haji yang sesungguhnya.”

Orang tua yang turut hadir dalam kegiatan ini pun merasa bangga dan terharu melihat anak-anak mereka yang tekun dan antusias menjalani manasik haji. Suasana penuh semangat terlihat dari keceriaan anak-anak, meski gerimis turun. Mereka tak sedikit pun terganggu oleh hujan ringan, dan tetap semangat menjalani setiap prosesi.

Kegiatan ini tidak hanya mengenalkan anak-anak pada rukun haji, tetapi juga melatih mereka untuk disiplin, sabar, dan memiliki semangat kebersamaan. Meski cuaca gerimis, semangat anak-anak TK Nur Ihsan tidak pernah padam. Keceriaan mereka menjadi bukti bahwa hujan bukanlah penghalang bagi mereka untuk belajar dan beribadah.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top